Friday, May 05, 2006

Di belahan kabut pagi yang memburamkan pandangan
Di tetes hujan yang bergemiricik di teritisan
Embun dingin bergulir di ujung daun.
Menggeliat enggan, berteman cahaya emas mentari
Yang menyembul malu malu

Aku masih di sini
Dengan redup cahaya matahati yang berpendar
Dengan pembuluh darah yang terkunci
Dengan sisa tenaga aku bernafas di lorong hati yang sempit

Nyeri itu mengental
Aku tak ingin menjadikan makna luka ini lahir di kebutaan yang panjang
Aku datang
Menziarahi hatiku
Berbekal kuntum anggrek putih juga melati
Menebar wangi yang merongga
Biar sepi tak terasa gelap
Ku lagukan senandung itu
Bukan senandung kematian

Aku tergulung senyuman hujan
Takkan kubiarkan pikiranku tinggal
Di serpih udara yang kemudian hilang


*tersenyumlah*

Comments: Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]