Saturday, April 29, 2006

TELL ME BABE

Akui saja...
Tak guna dusta bila letih hatimu menyimpannya
Katakan saja...
Jangan simpan di relung hatimu yang dalam
Karena dera yang kan kau rasa
Jangan kau simpan bara
Yang ku tau' tanganmu tak mampu menggenggamnya
Jemarimu akan melepuh karenanya
Bicarakanlah...
Aku ada di sini...
Selalu...

Tuesday, April 25, 2006

Di Ufukmu...Katanya Kau Menunggu

Aku masih dalam gamang...
Ketika kaki hendak tinggalkan
Aku...tak lagi mampu merangkum senyummu
Tak lagi mampu melukismu di cakarawala mimpiku
Aku hanya terpaku...
Mendapati separuh hatiku, yang hampir mati karenamu...

Kugapai ufukmu...
Tempat di mana kamu selalu menunggu
Tak jua kudapati kau di situ
Lalu...kubiarkan saja semuanya berlalu
Sembari aku berbenah
Menata serpih yang berserak
Membasuh perih yang menghentak

Saturday, April 22, 2006



Bahagia itu bila kita bisa merasakan apa yang diri kita dan orang lain rasakan.
Bahagia adalah saat mensyukuri apa yang kita miliki, dan tidak pernah menyesal dengan apa yang kita miliki. Tak ada satuan ukur yag dapat mengukurnya. Hanya hati kita yang dapat merasakannya...


Aku bahagia bersamamu...
Melewati detik penuh makna
Melewati hari dengan canda dan tawa
Kau musik dalam hidupku
Nada nada yang mengalun indah
Tanpa butuh garputala atau apapun
Untuk coba selaraskannya
Aku nyaman di dalamnya
Di dalam samudra hatimu yang biru
Di teduh jiwamu
Di coklat matamu
Terima kasih cinta...
Kaulah kekuatanku

*thanks to Samwords and Mamat, semoga Allah membalas kebaikan kalian.

Tuesday, April 18, 2006

Memandang Awan

Pernakah kamu...
Memandang awan lebih lama dari biasa kau lakukan?
Lihatlah...aku pergi ke sana
Terbang dengan sayapku yang nyaris patah
Luka penyebabnya

Lihatlah awan itu..lebih lama
Berarak arak cepat bagai berlari
Angin menghembusnya...

Aku tak mampu...
Sayap patahku tak cukup kuat menerbangkanku
Aku lelah, pedih bahkan...
Berhenti sejenak, bernafas panjang...

Lihatlah awan itu... lebih lama
Aku duduk di sana..menjuntaikan kaki melepas penat

Aku tlah terbang dengan sayapku
Tidak lebih tinggi...tapi sulit untuk kembali...

Thursday, April 13, 2006

Kutarik nafas dalam..
Di sela sesak.
Untuk apa aku menangisimu ??
Pergimu??
Untuk apa??
Biarlah gerimis membawamu pergi...
Tak kan ku tahan lagi
Tak juga memintamu tinggal lebih lama di sini

Bukankah akan ada pelangi setelah ini...
Setelah gerimis berganti..

Untuk apa aku menangis lagi...
Menangisi jawab yang kucari...
Jawab yang meluluhlantakkan hati dan perasaanku
Jawab yang membuat hatiku tak berbentuk lagi
terbentur cadas...

Aku perih...
Tapi tak perlu lagi air mata itu
Telapakku tlah lelah menyusutnya

Kali ini..akan kubiarkan kau berlalu...
Karena tanganku tak mampu menahan langkahmu

Berlalulah...wahai engkau pemilik sukma ungu...

Wednesday, April 12, 2006

KAMU DAN GERIMIS

Kunikmati pagi ini bersama gerimis
Tanpa mentari...
Kubiarkan diriku basah, terpecik titik titiknya
Kunikmati dingin sebagai hangat
Kadang kunikmati hangat sebagai dingin
Menusuk mencabik cabik lara
Enggan menjauh

Kunikmati siang masih dengan sisa gerimis
Jatuh satu satu
Kutangkap bayangmu di situ
Di setiap pendar mataku
Di kaca jendela itu
Kutulis namamu...

Kunikmati sore ini
Pasti dengan pedih…
Karena gerimis mambawamu pergi

Wednesday, April 05, 2006

Masih...Di tepian Senja

+ aku sayang kamu, sayang sekali

- Aku juga, masih...

+ Masih?

- entah kenapa? aku tak tau !

+ sisakan detikmu buatku

- iya sayang

+ sedetik saja

- pasti !!!

+ aku tak pantas berharap apapun darimu, aku hanya punya hati yang tak berbentuk lagi Kamu tau? aku menangis saat ini.

- Karena aku?

+ Bukan!!

- Lalu?

+ Cinta

- Cinta?

+ Ya... Cinta, Mungkin waktuku tak lama, Besok kau pasti berlalu..meninggalkanku

- Serahkan pada sang waktu, kita hanya pelaku

+ Waktu tak sedikitpun berpihak padaku, jadi untuk apa aku menunggu?

- Jangan menunggu!! Tapi jalani...

+ Ya, pasti !! meski aku menapaki duri

- jangan takut, kupinjamkan kau kaki untuk menapakinya

+ Kau cuma meminjamkannya, tidak memberikannya, dan akupun tidak memintanya

- Akan kuberikan jika kau mau!!, seperti sebelah rusukku terdahulu..

+ Kau tlah mengambil seluruh bagian hatiku, tanpa menyisakannya sedikitpun. Aku mencintaimu...

-Aku juga

+ Juga?

- Iya..dan lebih!!

+ Terima kasih

- Sekarang pulanglah !!!


Dingin di senja itu...menusuk, mencabik cabik...
Kau tak pernah menahanku untuk tetap tinggal..kau bahkan membiarkanku pergi...

Tuesday, April 04, 2006

Adakala jiwa terasa lelah
terhimpit berlaksa kata tak terucap

Lalu...
Jika lava dan magma adalah jiwa
dan hati adalah kepundannya
Mampukah hati memendam gelegaknya?

Kau tau jawabnya??

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]