Friday, June 09, 2006

Bunga Terinjak

Kuncupmu mekar di taman hati
Indah diantara perdu
Semak melukai dan onak yang menghalangi
Tak hirau kau tetap berdiri
Menegakkan tangkai bungamu yang letih tak bertepi

Lalu, ilalang liar berduri itu datang menghalangi
Merampas lahan yang seharusnya menjadi tempat tumbuhmu
Kau kekeringan di ladangmu sendiri
Banyak hujan, tak hinggap di daunmu yang terlanjur mengering, kaku...
kau biarkan saja hampir seluruh tubuhmu mati
Berkelambu haru

Masih dalam hening malam itu
Berteman langit abu abu, nova bintang terang itu
Juga sepotong bulan yang pasi
menggerogoti hatimu yang seolah sendiri
Aku terduduk sembari memunguti serpihan beling itu
Muasal dari cerminan diri yang kau pecahkan
Perlambang kekalutanmu
Melukai hati dan jiwamu...
Meluluhlantakkan rasa di hatimu
Menyublimmu menjadi pesakit sejati
Menelikung saraf dan akal budi

Berlarilah saja
Jangan kau mau terinjak lagi

Comments: Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]