Monday, June 05, 2006

Kepala tak seharusnya menengadah
Di lingkunganmu yang seolah serba mewah
Di duniamu yang seindah batu kristal Berkilauan…
Seolah mengubur hatimu perlahan
Dalam gumpalan awan
Yang mengantarmu ke titik nadir

Kau seolah ingin mengabadikan diri
Menyeberangi lautan kenyataan dalam keangkuhan
Menafikan sekelompok kupu kupu bersayap lemah
Menjadikannya penghias alas kaki
Untuk kakimu yang tak lagi menapak bumi

Lalu
Kau berkata lantang
Tentang salah yang terlanjur kau limpahkan
Pada alas kaki yang kau injak injak
Mencuci kaki dan tangan berlumur daki

Kau juga menabuh nakara
Memukulnya hingga kebas kedua tanganmu dibuatnya
Sebatu nisan kau ciptakan
Dalam gegap gempita tawa menghinakan
Kau terlalu mengagungkan kekuasaan
Kau biarkan wajah dan tubuhmu licin tergerus jaman
Membengkalaikan hatimu yang terlanjur dipenuhi belatung
Membusuk

Comments: Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]