Monday, September 11, 2006
Sajak sunyi di pagi hari
Secangkir kopi pagi ini
Pahit...
Lagi lagi bisu yang menjadi teman
Ku pungut kepingan kata
Yang jatuh tercecer
Tumpah dari bejana pecah
Gemeriap daun bambu tersapu bayu
Kontras dengan siang yang semakin tua dan sombong
berseberangan dengan gedung yang menjulang
Juga kemarau yang meniupkan resah
Kuhempaskan sel sel darah yang memberontak dalam pembuluh
Seperti amarah yang menjalar
Kemudian meremas
Memasung sisa keberanianku
Untuk membentangkan mimpi
Yang sebentar lagi menjadi permadani
Subscribe to Posts [Atom]