Thursday, November 23, 2006
Perjalanan
Malam tlah jatuh
meninggalakan jejak sunyi pada jalan yang jauh ditinggalkan
Debu malas beterbangan meski angin meniup menghempaskan
Hinggap satudua di kemeja tua
di ujung hidung lalu terhirup
sesak di antara isak
lintang bernyayi sendu
pada gerimis tipis di hutan pinus.
mengapa tak kau pesan secangkir kopi panas?
isi lambungmu hingga penuh, hingga muak akan harum kopi menyergapmu
Jangan ketatkan sabuk dan ranselmu
hirup dulu udara di sekitarmu
Kemudian kau boleh melaju
Menuju tempat yang kau tuju
(Purbalingga-Jogja, di kelok jalan entah milik siapa)
meninggalakan jejak sunyi pada jalan yang jauh ditinggalkan
Debu malas beterbangan meski angin meniup menghempaskan
Hinggap satudua di kemeja tua
di ujung hidung lalu terhirup
sesak di antara isak
lintang bernyayi sendu
pada gerimis tipis di hutan pinus.
mengapa tak kau pesan secangkir kopi panas?
isi lambungmu hingga penuh, hingga muak akan harum kopi menyergapmu
Jangan ketatkan sabuk dan ranselmu
hirup dulu udara di sekitarmu
Kemudian kau boleh melaju
Menuju tempat yang kau tuju
(Purbalingga-Jogja, di kelok jalan entah milik siapa)
Subscribe to Posts [Atom]