Sunday, February 25, 2007
Suatu Pagi di Bulan Februari
Suatu pagi di bulan Februari
Setia rinai menemani
Menyapa sepi menggerogoti hati
Mengaburkan pandang mata juga hati
Puisiku menguap
Seperti titik air di kaca jendela di hadapanmu
Musnah disiram mentari
Namun...hirup saja udara di sekelilingmu
Seumpama udara
Akan kupompa jantungmu agar tetap berdenyut
Akan kuisi bilik hatimu dengan nyayiannyanyian do-re-mi
Buang segala cemas hati
Yang selalu menguntit tatih
Suatu pagi di bulan Februari
Kuantar keping hati kembali
Pada sejati di mana pijar bintang menanti
Berlarilah kemari lagi
Jika letih hati menghampiri
Nai/240207
Setia rinai menemani
Menyapa sepi menggerogoti hati
Mengaburkan pandang mata juga hati
Puisiku menguap
Seperti titik air di kaca jendela di hadapanmu
Musnah disiram mentari
Namun...hirup saja udara di sekelilingmu
Seumpama udara
Akan kupompa jantungmu agar tetap berdenyut
Akan kuisi bilik hatimu dengan nyayiannyanyian do-re-mi
Buang segala cemas hati
Yang selalu menguntit tatih
Suatu pagi di bulan Februari
Kuantar keping hati kembali
Pada sejati di mana pijar bintang menanti
Berlarilah kemari lagi
Jika letih hati menghampiri
Nai/240207
Comments:
<< Home
aku akan terus berlari,
berputar-putar layaknya penari serimpi
hingga luruh lelah ini mengantarkanku kembali pulang
menggores jendela kaca yang mengembun; Aku Merindu
Post a Comment
berputar-putar layaknya penari serimpi
hingga luruh lelah ini mengantarkanku kembali pulang
menggores jendela kaca yang mengembun; Aku Merindu
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home
Subscribe to Posts [Atom]