Saturday, March 10, 2007
Kita Pernah
Pertanyaanku membeku diudara
Tercekat dalam bilik tak nyata namun ada
Mengembara...
Di angkasa bersama gemawan murung
tak perkasa
Aku memilih diam saja
Tak kuasa menahan ragu yang hendak muntah
di emperan toko juga di bisunya setapak lusuh
Pucat tanpa degub yang mampu menghidupkan
Kau salah...
Jika menganggapku tak pernah ada
Aku tak pernah abaikan
setiap detik yang kau ada teraba
Juga dengan harum serupa bunga
Kita pernah berbincang
Tentang halimun di ujung pematang
Tentang malam yang resah menanti bintang
juga tentang cinta pada angin dan kabut yang datang.
Kita pernah
mengajak serta waktu menjadi teman diam.
Jejak telah kau tinggalkan,
Jangan hitung detik kebersamaan
Biar saja mengabadi menjadi kenangan
Tercekat dalam bilik tak nyata namun ada
Mengembara...
Di angkasa bersama gemawan murung
tak perkasa
Aku memilih diam saja
Tak kuasa menahan ragu yang hendak muntah
di emperan toko juga di bisunya setapak lusuh
Pucat tanpa degub yang mampu menghidupkan
Kau salah...
Jika menganggapku tak pernah ada
Aku tak pernah abaikan
setiap detik yang kau ada teraba
Juga dengan harum serupa bunga
Kita pernah berbincang
Tentang halimun di ujung pematang
Tentang malam yang resah menanti bintang
juga tentang cinta pada angin dan kabut yang datang.
Kita pernah
mengajak serta waktu menjadi teman diam.
Jejak telah kau tinggalkan,
Jangan hitung detik kebersamaan
Biar saja mengabadi menjadi kenangan
Subscribe to Posts [Atom]