Tuesday, March 27, 2007
Sebuah Persembahan Tanpa Makna
Bila saat ini kau menekuri malam
Menghitung ribuan tapak
Yang tertinggal terpupuk kenangan
Mengenyahkan sepi yang menggerogoti dinding nurani
Izinkan aku menemani bersama nyanyian bulan pucat
yang tak lelah bertengger di langit pekat
Kupanggil ribuan kunang-kunang
yang berkedip, replika gugusan bintang
Untuk menemani keping hati yang menanti siang
jangan pernah mempertanyakan
lagu apa yang pernah dinyanyikan kunang-kunang?
juga untuk apa ramarama terbang di pangkuan?
Bila kemarin kau membantuku
menyusut air mata yang membeku di sudut mata
Maka kini izinkanlah aku
Mengirim bait do'a
lewat sepoi angin malam yang kian menggigit tulang
Di awal hari jadimu
Semoga masih kau sediakan
jeda di hatimu..
biar setiap orang merasa mendapatkan tempat lapang dalam rahim keteduhan itu...
Selamat hari jadi sahabatku...
Untuk Uli dan Ia
25 Maret 2007
Menghitung ribuan tapak
Yang tertinggal terpupuk kenangan
Mengenyahkan sepi yang menggerogoti dinding nurani
Izinkan aku menemani bersama nyanyian bulan pucat
yang tak lelah bertengger di langit pekat
Kupanggil ribuan kunang-kunang
yang berkedip, replika gugusan bintang
Untuk menemani keping hati yang menanti siang
jangan pernah mempertanyakan
lagu apa yang pernah dinyanyikan kunang-kunang?
juga untuk apa ramarama terbang di pangkuan?
Bila kemarin kau membantuku
menyusut air mata yang membeku di sudut mata
Maka kini izinkanlah aku
Mengirim bait do'a
lewat sepoi angin malam yang kian menggigit tulang
Di awal hari jadimu
Semoga masih kau sediakan
jeda di hatimu..
biar setiap orang merasa mendapatkan tempat lapang dalam rahim keteduhan itu...
Selamat hari jadi sahabatku...
Untuk Uli dan Ia
25 Maret 2007
Subscribe to Posts [Atom]