Friday, March 30, 2007

Sesiang ini Kota Seperti Mati

Kemana saja kau mengembara duhai angan
Kucari di laci
Gelas kopi tadi pagi
Tumpukan buku, surat kabar, dan majalah yang berserak

Tak kau lihat
matahari garang di cakrawalaku
Menjilat atap gedung yang angkuh
Membuat angsa memilih berteduh
Tertegun di tepi kolam batu

Aku masih menanti...
ditemani rasa yang kian menjulang tinggi
tak perduli detak arloji yang memukul hati
dan obrolan siang tentang teori
antara logika dan hati
masih saja tak mencuri minat untuk dicermati

Sesiang ini kota seperti mati
Seperti batu terpanggang matahari

Comments: Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]