Monday, May 28, 2007
Detik yang Mengingatkanku pada Setahun Lalu
Tak akan kita temui lagi
Arah tempat kita akan kembali
Semuanya tlah laju kini
Yang indah akan tetap indah
Yang luka tak kan kubiarkan menganga
Burung malam membawa pesanmu waktu itu
sekedar bercerita ringan tentang riang dan perih hidup
tentang cahaya murung bintang
bulan yang bimbang
serta ramarama bersayap rapuh
yang hingap di ujung sepatumu
Sejak saat itu...
Kita tlah menanam kisah tak nyata
kekal di halaman bertembok menjulang
yang di dalamnya terdengar tangis menetas pilu
Karena rindu menikam kalbu
Kini waktu kian berlayar
Menuju rumah jiwa yang acap kosong
sadarkan pada sebuah akhir
titik akan menggapai bait.
Simpan saja detik lalu
juga detik ini...
Yang mengantarkanku pada ingatan
setahun lalu...
Tamantirto, 26/05/07
Arah tempat kita akan kembali
Semuanya tlah laju kini
Yang indah akan tetap indah
Yang luka tak kan kubiarkan menganga
Burung malam membawa pesanmu waktu itu
sekedar bercerita ringan tentang riang dan perih hidup
tentang cahaya murung bintang
bulan yang bimbang
serta ramarama bersayap rapuh
yang hingap di ujung sepatumu
Sejak saat itu...
Kita tlah menanam kisah tak nyata
kekal di halaman bertembok menjulang
yang di dalamnya terdengar tangis menetas pilu
Karena rindu menikam kalbu
Kini waktu kian berlayar
Menuju rumah jiwa yang acap kosong
sadarkan pada sebuah akhir
titik akan menggapai bait.
Simpan saja detik lalu
juga detik ini...
Yang mengantarkanku pada ingatan
setahun lalu...
Tamantirto, 26/05/07
Comments:
<< Home
bencana yang mengiringi pertemuan, jerit perih dan ketakutan menjadi tugu peringatan.
kita pernah bertemu disana,
di bumi maya
dengan kisah yang nyata
sia sia kita simpan
selembar kertas tanpa catatan...
Post a Comment
kita pernah bertemu disana,
di bumi maya
dengan kisah yang nyata
sia sia kita simpan
selembar kertas tanpa catatan...
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home
Subscribe to Posts [Atom]