Thursday, August 23, 2007

Stasiun Yang Bimbang














Aku mencoba memahami makna dari madu
yang kau semat pada kuntum kata-kata
Namun sayang...
aku tak menemukan apapun di kata itu
Tidak juga aku

Aku masih melukismu di gemawan..
pada daun, embun juga kabut
Meski segalanya lesap menuju senja
Buritan yang kita tinggalakan

Layaknya perjalanan,
Bunga yang menuju layu di kemudian
Demikian waktu jadi permainan

Mungkin kamu, adalah orang yang pernah melintas
di musim yang sama
Musim yang mengantarkan hujan kepada matahari
Dan dingin kian memagutku dalam hujan

Biarkan saja....
Aku menjadi stasiun yang bimbang
dilintasi kenangan demi kenangan

Comments:
dan sebuah gerbong tersesat sesudah melewatinya...
 
kamu bimbang, aku malah kangen, hehehe
 
waa. aku suka bgt. klo dilihat sekilas kyk puisi biasa. tp ternyata jago bgt pembentukan imajinasinya. renungannya juga dalem. ^^.
 
bagus banget mbak ....
 
iya mbak, puisinya bagus. Dibukuin aja atuh ;)
 
kata-katamu itu... bagaikan merangkaikan masa lalu yg sendu... namun begitu... begitu opo, yo? begitu indah... :-D
 
Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]