Friday, December 07, 2007

368

368 hari lalu, aku menulis padamu, dengan hatiku, sebagai uluran pertemanan. siapa sangka, uluran hati itu tak pernah bisa kutarik lagi. selama 368 hari ini, kuikuti hatiku yang selalu membaca jejak-jejakmu, dan semesta hangat selalu menaungiku. engkau adalah rahmat. rahmat terbaik yang diberikan seorang sahabat.

kadang aku berpikir, bisakah aku memanglingimu, dalam kelimun hari, ketika kesibukan dan kesuntukan mendera hati? namun, ternyata, tak ada yang mampu mengendali hati. dia punya cara sendiri untuk nuju padamu, membacai kembali jejak terangmu. dan susuran pada hari-harimu, mendudukanku kembali pada harap, juga tanya, "dapatkah ikatan ini abadi, dalam waktu, dalam kata-kata yang kadang berubah kelabu?"

aku selalu takut, kesalahpahaman akan menjaraki kau dan aku. aku selalu cemas, bias kata mempreteli kedekatan kau dan aku. aku gugup, jika suatu waktu, akan kau katakan, "jangan lagi susuri jejakku. karena ku tak ingin, wangi tubuhku kau cium dari kejauhan itu..."

368 hari, belum kupuasi kedekatan ini. kuharap kau berikan waktu, agar aku dapat selalu mengenalmu, dalam ritus waktu, yang kadang mengubah kau, mengubah aku.

tak ada inginku yang lain, kecuali mengenangkan senyummu, dan guncangan tubuhmu ketika bicara, yang menguarkan bau harum itu.

bau wangi, yang sampai kini masih tinggal dalam memoriku.

368 hari itu, adalah kini; kau dalam ingatanku.


*) sadarku...kamu adalah sumber inspirasi itu....terimakasih untuk 368 yang indah ini, air mata hampir menitik membacanya.

Comments: Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]