Monday, December 10, 2007
Aku Rindu
Gelegar petir seolah mengoyak langit gelap gulita. Bagaimana musim menjadi tak lagi bersahabat seperti ini ?. Sebentar garang, kemudian hujan badai. Sebentar cerah, tak lama kemudian mendung. Cuaca tak terbaca lagi. Datang dengan ketibatibaan, sama seperti rinduku yang tiba-tiba ini.
Aku sepi dan kesepian, di tengah hiruk pikuk dan gelak tawa mereka yang memang hendak tertawa. Aku tak lagi menjadi diriku sendiri ataukah aku mulai kehilangannya? Entahlah...
Ah betapa keriangan masa kecil menyambut sukacita air yang tumpah dari langit kini lenyap, dilena rasa nyaman dalam harum segelas kopi dan setumpuk bacaan.
Aku rindu hujan tanpa rasa takut...aku rindu keriangan masa kanak-kanakku yang berkejaran menyambut hujan.
Aku rindu...
Aku sepi dan kesepian, di tengah hiruk pikuk dan gelak tawa mereka yang memang hendak tertawa. Aku tak lagi menjadi diriku sendiri ataukah aku mulai kehilangannya? Entahlah...
Ah betapa keriangan masa kecil menyambut sukacita air yang tumpah dari langit kini lenyap, dilena rasa nyaman dalam harum segelas kopi dan setumpuk bacaan.
Aku rindu hujan tanpa rasa takut...aku rindu keriangan masa kanak-kanakku yang berkejaran menyambut hujan.
Aku rindu...
Subscribe to Posts [Atom]