Sunday, December 24, 2006

Sembuh

Jangan kau tanya
Tentang sakit yang dulu dengan sengaja kau toreh
Dengan belati yang masih hangat bekas genggamanmu

Aku telah sembuh
Telah kuhirup butiran oksigen, sebanyak kemampuan paruparu
menampungnya

Bercermin lagi...
Di danau yang telah mati
Hitung berapa ratus juta detak nadi
Yang memompa darah menembus arteri

Aku percaya..
Ada galaksi baru di angkasa raya
nanti...

Cerita Helai Ilalang Kering

Helai ilalang
Menusuk sempurna pada cinta
Tepat di tengahnya
Sesempurna cupid menancapkan panahnya

Dulu...
Di waktu yang t'lah jauh tertinggal

Di sini...
Masa lalu kukubur
Di sepanjang pematang
Tempat dulu kita senantiasa
Menghabiskan potongan matahari
berdua...

Saturday, December 23, 2006

Katakataku rapuh...
parau...
Pun sajakku tak beralamat
tak pernah sampai
Pada siapa ??
Tak bernama...

Huruf yang tergagap
Berbaris seperti tak hendak
Telanjanglah putih kertas ini
Tanpa vokal, tanpa konsonan...
Tanpa titik, juga koma

Serasa mati...

Wednesday, December 20, 2006

FOREVER

Sitting alone in ruins
I see pain and suffering
Happiness and love
Those seen have ones to care for them
Someone to lift their spirits
Painfully I am reminded that
Someone to care
Is something I do not posess

My tears fall unseen
My cries go unheard
I long to cry out to thee!
I long for you to see my suffering soul

You look up
But are obliviou to my being
Instead you see a greater soul than I
One more beautiful and radiant on the outside
I thought you loved me
I thought you would stay

I am just a broken soul
Not worthy of your time or even a second though

I sit here alone in this corner
Praying for someone to repair me
And forever stay

Monday, December 18, 2006

KAMU

Kamu adalah lautan itu...
Tempat segala anak sungai bermuara
Yang tak takut tercemar... meski sungai membawa berton-ton sampah
Yang mampu menampung ribuan kubik curah hujan air mata

Kamu adalah telaga itu...
Telaga sunyi dirindangi pohon kokoh menjulang
Tempat orang menyandarkan letih
bermain hati, bersenda, canda, atau memakzulkan kenangan
membuang cuaca buruk..
selebihnya, semua akan kembali alfa
dan kamu... sang telaga, akan berdamai dengan kesunyianmu sendiri


*Beginilah garis edar nasib, dari satu koma ke koma yang lain, dan viola... aku menemukanmu...di antara buku-buku kumpulan puisi Sapardi-mu

Mengapa masih belum juga beranjak?
Masih saja di sana dengan kelopak mata
yang sarat digenangi air kemudian tumpah
menganak sungai...
tak bermuara

Ternyata
Tak mudah melangkah
Lorong ini begitu akrab kau lalui
Begitu banyak kenangan yang kini menjadi puing
Begitu kental aroma keangkuhan bertahta di sini...
Bukankah ini adalah satu diantara sekian banyak alasan
untukmu melangkah, wahai engkau pemilik hati?
Ataukah kau takut; akan tantangan yang akan kau hadapi nanti?


*ternyata tak mudah untuk begitu saja pergi...aku pasti rindu kamu my cubicle

Thursday, December 14, 2006

ukhti;
yang merajut frasa
dari leleh airmata

dipintalnya embun
dijadikannya mukena


untuk unai dan pendampingnya,
bersama si mujahid cilik; alif


Puisi indah dari temanku-senja

Saturday, December 02, 2006

Luka...
Lara...
Sakit...
Pedih...

Larunglah
Biar sungai air mata yang mengantarnya jauh
Jangan lambaikan tangan perpisahan
Biar angin yang kan mengobati lukamu


*sahabat lara... get well soon yah
luv u

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]